0S3d5zLbo07wzSes8mCOCYtdrGvF6lw61q5ubEAM
Bookmark
{{ date }}
{{ time }}
Sudah SHOLAT kah Anda?

Niat Puasa Tasua dan Puasa Asyuro Lengkap Arab Latin dan Arti serta Tatacara dan Keutamannya

Niat dan Keutamaan Puasa Tasua - Asyura
Niat dan Keutamaan Puasa Tasua - Asyuro

Puasa Tasua dan Asyuro merupakan puasa sunnah, yang dilakukan saat memasuki Tahun Baru Islam. Itu berarti, jika dikerjakan, maka yang melaksanakannya akan mendapatkan pahala. Namun jika tidak dilakukan, maka orang tersebut tidak berdosa.

Kedua puasa ini sendiri dianjurkan oleh Rosululloh SAW untuk dilaksanakan di bulan Muharrom dikarenakan memiliki banyak keutamaan. Dikutip dari situs resmi Nahdlatul Ulama (NU), puasa muharrom termasuk puasa muharrom, termasuk puasa tasu'a yang banyak dilakukan umat muslim setelah puasa Romadhon.

Hal ini dikarenakan puasa Muharrom lebih utama dari puasa di bulan Sya'ban, seperti yang diajarkan Rosululloh SAW. Bila ingin melaksanakan puasa Tasua dan Asyuro ini, ada beberapa hal yang perlu diketahui terlebih dahulu.

Berikut pembahasan selengkapnya.


Niat Puasa Tasu'a (9 Muharrom)

Berikut ini bacaan niat puasa Tasua pada tanggal 9 Muharrom lengkap arab latin dan artinya:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَاسُوعَاء لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu Shouma Ghodin Ngan Adaa-i Sunnatit Taasuungaa-i Lillahi Tangaalaa.

“Aku berniat puasa sunah Tasu‘a esok hari karena Alloh SWT.”


Niat Puasa Asyuro (10 Muharrom)

Berikut ini bacaan niat puasa Asyuro pada tanggal 10 Muharrom lengkap arab latin dan artinya:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ عَاشُورَاء لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu Shouma Ghodin Ngan Adaa-i Sunnati Ngaasyuuroo-i Lillahi Tangaalaa.

“Aku berniat puasa sunnah Asyuro esok hari karena Alloh SWT.”

Puasa Tasu'a dan Asyuro ini sangat dianjurkan meski orang tersebut dalam kondisi mendadak di pagi hari dan ingin berpuasa.

Karena kewajiban niat di malam hari hanya berlaku untuk puasa wajib, menurut mazhab Syafi’i.

Untuk puasa sunnah, niat boleh dilakukan pada siang hari sejauh yang bersangkutan belum makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh.

Ia juga dianjurkan untuk melafalkan niat puasa Tasu’a atau Asyuro di siang hari.


Niat Puasa Tasu'a-Asyuro Siang Hari

Berikut ini contoh lafadz bacaan niat puasa sunnah Tasyu'a atau Asyuro pada siang hari lengkap arab latin dan artinya:

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَاسُوعَاء أو عَاشُورَاء لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu Shouma Hadzal Yaumi Ngan Adaa-i Sunnatit Taasuungaa-i aw Ngaasyuuroo-i Lillahi Tangaalaa.

“Aku berniat puasa sunah Tasu’a atau Asyuro hari ini karena Alloh SWT.”


Keutamaan Puasa Tasua dan Asyuro

Berikut ini keutamaan melaksanakan ibadah sunah puasa Tasu'a dan Asyuro di bulan Muharrom.

  1. Berpuasa di Hari Bertaubat

    Keutamaan puasa Tasua dan Asyuro ini merujuk dari letak jatuhnya hari ke-9 dan ke-10 di bulan Muharrom. Keduanya berada di bulan yang dianggap suci dan disebutkan oleh Rosul SAW sebagai waktu yang tepat untuk bertaubat.

    Nabi Muhammad SAW bersabda: "Sesungguhnya Muharrom adalah bulannya Alloh yang di dalamnya tepat menjadi hari bertaubat umat Islam atas dosa-dosa yang terdahulu". (HR. Imam Nasa-i)

  2. Puasa di Hari yang Dicintai Rosululloh

    Keutamaan puasa Tasua dan Asyuro berikutnya sebagai bentuk menghargai hari yang dicintai oleh Nabi SAW, serta meneladani beliau. Hal ini sesuai dengan keutamaan puasa Asyuro yang disampaikan oleh Ibnu Abbas:

    "Saya tidak pernah melihat Rosululloh berpuasa pada suatu hari karena ingin mengejar keutamaannya selain hari ini ('Asyuro) dan tidak pada suatu bulan selain bulan ini (maksudnya: bulan Romadhon)." (HR. Al-Bukhori)

  3. Imbalan Berupa Dihapuskan Dosa Tahun Lalu

    Keutamaan puasa Tasua dan Asyuro selanjutnya yaitu akan mendapatkan imbalan penghapusan dosa pada satu tahun yang lalu. Alloh SWT masih memberi kesempatan pada hamba-Nya untuk bertaubat melalui ibadah puasa.

    Diungkapkan oleh Abi Qotadah, bahwa Rosululloh Shollallohu 'Alaihi wa Sallam ditanya tentang puasa Asyuro kemudian beliau menjawab, "menebus dosa satu tahun sebelumnya." (HR.Muslim)

  4. Bagaikan Ibadah 700 Tahun

    Dikutip dari NU online, puasa di bulan Muharrom salah satunya dengan niat Tasua dan Asyuro, sudah memberikan pahala berlipat ganda. Imam Ghozali menjelaskan dalam Kitab Ihya' Ulumuddin:

    "Barangsiapa berpuasa tiga hari di bulan mulia (Dzulqo'dah, Dzulhijjah, Rojab dan Muharrom) di hari Kamis, Jumat dan Sabtu, maka Alloh akan mencatat baginya ibadah 700 tahun".

  5. Termasuk dalam Keutamaan Berpuasa dalam Bulan Mulia atau Al-Asyhurul Hurum

    Keutamaan ini telah tertuang dalam hadits berikut:

    عَنِ الْبَاهِلِيِّ أَتَيْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ، أَنَا الرَّجُلُ الَّذِي أَتَيْتُكَ عَامَ الْأَوَّلِ. قَالَ: فَمَا لِي أَرَى جِسْمَكَ نَاحِلًا؟ قَالَ يَا رَسُولَ اللهِ مَا أَكَلْتُ طَعَامًا بِالنَّهَارِ، مَا أَكَلْتُهُ إِلَّا بِاللَّيْلِ. قَالَ: مَنْ أَمَرَك أَنْ تُعَذِّبَ نَفْسَكَ؟ قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ إِنِّي أَقْوَى. قَالَ: صُمْ شَهْرَ الصَّبْرِ وَثَلَاثَةَ أَيَّامٍ بَعْدَهُ وَصُمِ الْأَشْهُرَ الْحُرُمَ. (رَوَاهُ دَاوُدَ وَابْنِ مَاجَهْ وَغَيْرِهِمَا)

    Diriwayatkan dari al-Bahili, "Aku mendatangi Rosululloh SAW, lalu berkata: Wahai Rosululloh, Aku adalah lelaki yang pernah mendatangimu pada tahun pertama. Rosululloh SAW bersabda: Dulu aku tidak melihat tubuhmu lemah. Al-Bahili menjawab: Wahai Rosululloh, Aku tidak mengonsumsi makanan di siang hari, aku tidak memakannya kecuali di waktu malam. Rosululloh SAW bersabda: Siapa yang menyuruhmu menyiksa dirimu? Aku menjawab: Wahai Rosululloh, sungguh Aku mampu berpuasa (terus-menerus). Rosululloh SAW bersabda: Puasalah bulan Sabar (Romadhon) dan tiga hari setelahnya, dan puasalah pada bulan-bulan mulia (HR Abu Dawud, Ibnu Majah dan selainnya).

  6. Pahalanya Sama dengan Puasa Satu Bulan Penuh

    Seperti dinyatakan dalam hadits berikut:

    عَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ صَامَ يَوْمَ عَرَفَةَ كَاَن لَهُ كَفَارَةً سَنَتَيْنِ، وَمَنْ صَامَ يَوْمًا مِنَ الْمُحَرَّمِ فَلَهُ بِكُلِّ يَوْمٍ ثَلَاثُونَ يَوْمًا. (رواه الطبراني في الصغير وهو غريب وإسناده لا بأس به)

    "Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, ia berkata: Rosululloh SAW bersabda: Orang yang berpuasa pada hari Arofah maka menjadi pelebur dosa dua tahun, dan orang yang berpuasa sehari dari bulan Muharrom maka baginya sebab puasa setiap sehari pahala 30 hari puasa." (HR at-Thobaroni dalam al-Mu’jamus Shoghir. Ini hadits ghorib namun sanadnya tidak bermasalah).

    (Abdul Adhim bin Abdul Qowi al-Mundziri, at-Targhibu wat Tarhibu minal Haditsisy Syarif, [Beirut, Darul Kutubil ‘Ilmiyyah], juz II, halaman 70).


Tatacara Puasa Tasua dan Asyuro

Tata cara puasa Tasua dan Asyuro pada dasarnya sama dengan puasa lainnya, yaitu dikerjakan dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Perbedaannya hanya terletak pada niatnya. Untuk lebih jelasnya, simak tata caranya di bawah ini.

  1. Niat di Dalam Hati

    Niat puasa Muharrom, baik niat secara mutlak maupun khusus puasa Tasua, dan puasa Asyuro. Selain niat di dalam hati, lafaz niat juga disunnahkan diucapkan dengan lisan.

    Seperti puasa sunnah lainnya, niat puasa Muharrom dapat dilakukan sejak malam hari hingga siang sebelum masuk waktu zawal (saat matahari tergelincir ke barat), dengan syarat belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar atau sejak masuk waktu subuh. (Al-Malibari, Fathul Mu’in, juz II, halaman 223).

  2. Makan Sahur

    Lebih utama makan sahur dilakukan menjelang masuk waktu subuh sebelum imsak, serta melaksanakan puasa dengan menahan diri dari segala hal yang membatalkan, seperti makan, minum dan lainnya.

  3. Menjaga dari Hal yang Membatalkan Pahala Puasa

    Adapun hal-hal yang dapat membatalkan puasa antara lain berkata kotor, menggunjing orang, dan segala perbuatan dosa. Rosululloh SAW bersabda:

    كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعِ وَالْعَطَشِ (رواه النسائي وابن ماجه من حديث أبي هريرة)

    "Banyak orang yang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali rasa lapar dan kehausan. (HR an-Nasa’i dan Ibnu Majah dari riwayat hadits Abu Huroiroh ra).

    (Abul Fadl al-‘Iraqi, al-Mughni ‘an Hamlil Asfar, [Riyad: Maktabah Thobariyyah, 1414 H/1995 M], juz I, halaman 186).

  4. Segera Berbuka Saat Tiba Waktu Maghrib

    Sama seperti puasa lainnya, bagi umat muslim yang menjalankan ibadah puasa di bulan Muharrom sebaiknya menyegerakan berbuka puasa begitu waktu Maghrib tiba.

Terima kasih telah membaca artikel kami yang berjudul: Niat Puasa Tasua dan Puasa Asyuro Lengkap Arab Latin dan Arti serta Tatacara dan Keutamannya, jangan lupa + IKUTI website kami dan silahkan bagikan artikel ini jika menurut Anda bermanfaat. Simak artikel kami lainnya di Google News.

Posting Komentar

Posting Komentar

Cara Berkomentar bagi yang tidak memiliki blog:
1. Klik select profile --> pilih "Name/URL".
2. Isi nama Anda dan isi dengan alamat facebook Anda.
3. Klik "Lanjutkan".
4. Ketik komentar Anda.
5. Klik "Publish".
6. Centang "CAPTCHA" yang menyatakan bahwa Anda bukan robot.
7. Klik "Publish".