Shalat Tsubutul Iman adalah shalat dua rakaat yang dikerjakan setelah shalat Maghrib dengan tujuan agar Allah SWT memberikan ketetapan iman dan keteguhan hati untuk menjalankan perintah-perintahnya-Nya. Para anggota tarekat atau jama’ah thareqah secara rutin mengerjakan shalat ini dan biasanya dilakukan dengan para anggota tarekat yang lainnya secara berjama’ah.
Sholat sunnah ini dikerjakan setelah selesai mengerjakan Sholat Sunnat Ba’diyah Maghrib.
قَالَ النَّبِيُّ صَلّٰى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ اَحَبَّ اَنْ يَحْفَظَ اللهُ عَلَيْهِ اِيْمَانَهُ
فَلْيُصَلِّ رَكْعَتَيْنِ بَعْدَ سُنَّةِ الْمَغْرِبِ يَقْرَأُ فِى كُلِّ رَكْعَةٍ
فَاتِحَةَ الْكِتَابِ وَقُلْ هُوَ اللهُ اَحَدٌ سِتَّ مَرَّاتٍ وَالْمُعَوِّذَتَيْنِ
مَرَّةً مَرَّةً. (اﻫ اعانة الطالبين جز اول ص ٢٥٨ – ٢٥٩).
Rasulullah SAW bersabda: Barang siapa yang ingin imannya dijaga oleh Allah SWT hendaklah ia Sholat dua rakaat setelah Sholat Sunnah Ba’diyah Maghrib dengan membaca surat Al-Fatihah pada setiap rakaat, dan surat Al-Ikhlas 6x, Surat Al-Falaq 1x dan Surat An-Nas 1x. (Dalam Kitab I’anatut Thalibin Juz I, hal 258-259)
Niat Sholat Sunnah Litsubutil Iman
اُصَلِّى سُنَّةً لِثُبُوْتِ
اْلاِيْمَانِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالىٰ
”Usholli Sunnatal Litsubutil Imani Rok’ataini Lillahi Ta’ala.”
Saya niat sholat sunah supaya ditetapkan iman, dua rokaat karena Allah
Tata Cara Sholat Sunnah Litubutil Iman
Usai takbir dan membaca surat Al-Fatihah diteruskan dengan membaca :
- Surat Al-Ikhlas 6x
- Surat Al-Falaq 1x dan
- Surat An-Nas 1x
Adapun bacaan ketika melakukan ruku’ i’tidal, sujud duduk dan tasyahud seperti pada shalat-shalat biasanya.
Do'a Sholat Sunnah Litsubutil Iman
Dalam Kitab Masalik dikatakan: Setelah selesai Salam kemudian berdo'a dengan mengangkat tangan serta menghadirkan hatinya. Berikut do'anya:
اَللّٰهُمَّ اِنىِّ اَسْتَوْدِعُكَ
اِيْمَانِىْ فِى حَيَاتِىْ وَعِنْدَ مَمَاتِىْ وَبَعْدَ مَمَاتِىْ فَاحْفَظْهُ عَلَىَّ
اِنَّكَ عَلىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيْرٌ (٣×).
Artinya: Ya Alloh! Sesungguhnya saya menitipkan iman saya kepada Engkau ketika saya masih hidup, ketika saya mati, dan setelah saya mati. Maka memohon kepada Engkau untuk menjaga iman saya yang dititipkan kepada saya. Sesungguhnya Engkau adalah Dzat yang berkuasa terhadap segala sesuatu. (Kitab I’anatut Thalibin Juz I, hal 259)
Keterangan
Dalam hadits di atas, Nabi Muhammad SAW tidak memerintahkan shalat ini dikerjakan secara berjamaah. Para ulama berbeda pendapat apakah shalat disunnatkan dikerjakan secara berjama’ah. Dalam kitab Nihayatuz Zain dijelaskan, beberapa ulama berpendapat, shalat yang tidak disyariatkan dilakukan dengan berjama’ah akan menyalahi keutamaannya. (Nihayatuz Zain, hal 99)
Pendapat lain yang lebih kuat dijelaskan dalam kitab yang sama bahwa tidak dilarang melaksanakan slalat sunat tsubutul iman secara berjamaah, bahkan keutamaan pahalanya kan semakin berlipat.
Shalat tsubutul iman yang dilakukan secara berjamaah, sebagaimana dilakukan oleh para jama’ah thariqah, melafadzkan bacaan secara pelan (sirri) meskipun dikerjakan dalam waktu waktu jahr (waktu-waktu yang diperintahkan untuk mengeraskan bacaan takbir, Al-Fathihah dan surat, serta salam ketika melakukan shalat berjamaah, yakni waktu Maghrib, Isya dan Subuh).
Terlepas apakah shalat Tsubutul Iman dikerjakan secara berjamaah atau tidak, anjuran atau kesunnahan melakukan shalat ini tidak diragukan lagi. Sekali lagi, agar mereka yang mengerjakannya diberi ketetapan iman dalam kondisi batin seperti apapun.
(A Khoirul Anam—materi tulisan ini diambil dari hasil Muktamar ke-7 Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabar An-Nahdliyah di Pondok Pesantren Futihuyah, Mranggen Demak, Jawa Tengah)
Sumber:
- Kitab Fasholatan karya Kyai Musyawwir bin Haji Anwar hal. 81
- https://islam.nu.or.id/post/read/9030/shalat-tsubutil-iman
Terima kasih telah membaca artikel kami yang berjudul: Tata Cara Serta Niat Sholat Sunnah Litsubutil Iman Lengkap Arab Latin dan Arti Serta Doanya, jangan lupa + IKUTI website kami dan silahkan bagikan artikel ini jika menurut Anda bermanfaat. Simak artikel kami lainnya di Google News.
Posting Komentar