Niat Sholat Tarowih Munfarid (Sendiri)
Shalat Tarawih dianjurkan untuk dilaksanakan secara
berjamaah. Tetapi mereka ketinggalan Shalat Tarawih berjamaah karena pelbagai
uzur syari dapat melakukannya sendiri. Mereka yang ingin melakukan shalat
sunnah Tarawih sendirian dapat melafalkan niat shalatnya sebagai berikut:
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ
مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلّٰهِ تَعَالَى
Ushalli Sunnatat Tarāwīhi Rak‘Atayni Mustaqbilal Qiblati
Adā’an Lillāhi Ta‘Ālā.
“Saya sengaja sholat sunnah Tarawih dua rakaat dengan
menghadap kiblat, pada waktunya karena Allah SWT.”
Lafal niat shalat ini dikutip dari pelbagai sumber, yaitu
Kitab Irsyadul Anam karya Sayyid Utsman bin Yahya (1822 M-1913 M)
dan Perukunan Melayu dengan penyesuaian sejumlah redaksional.
Anjuran Sholat Tarowih Berjamaah
Pandangan Mazhab Syafi’i perihal pelaksanaan shalat Tarawih.
Pandangan mazhab Syafi’i ini dikutip dari Kitab Nihayatuz Zain karya Syekh M. Nawawi Banten yang memasukkan shalat Tarawih dalam kategori shalat yang
dianjurkan untuk dilakukan secara berjamaah.
من النفل المؤقت الذي تسن فيه الجماعة صلاة
(التراويح
“Salah satu shalat sunnah yang dianjurkan untuk dilaksanakan
secara berjamaah adalah shalat (Tarawih,” (Lihat Syekh M Nawawi
Banten, Nihayatuz Zain, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 2002 M/1422 H],
halaman 112).
Niat Sholat Tarowih Bagi Imam
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا
لِلّٰهِ تَعَالَى
Ushalli Sunnatat Tarāwīhi Rak‘Atayni Imaamal Lillāhi
Ta‘Ālā.
“Saya sengaja sholat sunnah Tarawih dua rakaat, menjadi imam
karena Allah SWT.”
Niat Sholat Tarowih Bagi Makmum
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا
لِلّٰهِ تَعَالَى
Ushalli Sunnatat Tarāwīhi Rak‘Atayni Makmuumal Lillāhi
Ta‘Ālā.
“Saya sengaja sholat sunnah Tarawih dua rakaat, menjadi
makmum karena Allah SWT.”
Posting Komentar