Hari rabu terakhir Bulan Safar sering juga disebut dengan
Rebo Wekasan. Perlu kita pahami, bahwa dalam Agama Islam tidak pernah
mengajarkan bahwa harus meyakini adanya waktu-waktu sial karena naas atau
tibanya bala, karena hanya Alloh SWT yang menghendaki. Bahkan Rosululloh SAW
pun menjelaskan dalam hadits tentang hal tersebut, bahwa selamat atau celakanya
seseorang, sial atau tidaknya manusia, itu semua hanya dari Alloh SWT. Sehingga
tidak sepatutnya kita meyakini sebuah waktu itu membawa sial, sebab menurut
logika saja, jika suatu waktu tertentu dijadikan untuk ibadah, maka akan datang
kebaikan. Namun sebaliknya, jika dijadikan untuk maksiat, maka bersiap-siaplah
akan datang keburukan, entah apa itu bentuknya.
Akan tetapi tidak dapat dipungkiri, bahwa ada sebagian ulama
yang menyatakan dalam kitabnya tentang datangnya bala' pada Hari Rabu terakhir
di Bulan Safar seperti yang dikutip oleh Abdul Hamid Quds dalam kitabnya Kanzun
Najah Was Surur Fi Fadhail Al-Azminah Was Surur, menjelaskan bahwa ratusan ribu
bala' yang pertama kali datang pada Hari Rabu terakhir di Bulan Safar. Bahkan
menurut As Syeikh Al Kamil Fariduddin di dalam kitab Al Jawahir Al Khoms,
menerangkan bahwa, setiap tahun Alloh SWT menurunkan 320.000 macam bala bencana
ke bumi dan semua itu pertama kali terjadi pada hari rabu terakhir di Bulan
Safar yang dikenal dengan Rabu Wekasan. Oleh sebab itu, hari tersebut menjadi
hari yang terberat disepanjang tahun. Maka disunnahkan untuk melakukan sholat,
yaitu Sholat Tolak Bala'.
Jika memang begitu adanya, maka untuk menyikapi hal ini
boleh saja jika memang mau beribadah pada hari tersebut seperti yang ulama
contohkan, misalnya mengamalkan Doa Rebo Wekasan, Sholat Lidaf'il Bala',
Shodaqoh, dan sejenisnya. Namun jangan sampai kita meyakini bahwa rabu terakhir
hari naas.
Al Mukarrom KH. Hasyim Asy'ari, pendiri NU sendiri pernah
berfatwa : "Tidak boleh mengajak atau melakukan Sholat Rebo Wekasan
karena hal itu tidak ada syariatnya."
KH. Musthofa Bisri (Gus Mus) juga pernah berfatwa : "Kalau
di kampung-kampung masih ada orang yang menjalankan Sholat Rebo Wekasan, ya
niatnya saja yang harus dirubah. Jangan niat Sholat Rebo Wekasan, tapi niat
Sholat Sunnah gitu saja, atau niat Sholat Hajat walau hajatnya minta dijauhkan
dari bala', pokoknya jangan niat Sholat Rebo Wekasan karena memang nggak ada
dasarnya. Dan kepada mereka yang jadi panutan masyarakat harus menjelaskan soal
ini."
Maka dari itu, Sholat Sunnah Lidaf'il Bala' ini tidak harus
dilakukan di hari rabu terakhir bulan safar, tapi dimana dan kapanpun ketika
kita merasa firasat buruk akan adanya bencana.
Wallohu A'lam.
Baca Juga :
Artikel Terkait:
Terima kasih telah membaca artikel kami yang berjudul: Pengertian serta Fatwa Ulama tentang Rebo Wekasan, Bagaimanakah Hukumnya?, jangan lupa ikuti website kami dan silahkan bagikan artikel ini jika menurut Anda bermanfaat.