0
Loading...
Home  ›  Kumpulan Niat  ›  Sholat Sunnah

Tatacara serta Niat Sholat Sunnah Tawwabin Lengkap Keterangan dan Fadhilahnya

"Tata Cara serta Niat Sholat Sunnah Tawwabin Lengkap Keterangan dan Fadhilahnya"

Tata Cara serta Niat Sholat Sunnah Tawwabin Lengkap Keterangan dan Fadhilahnya
Tata Cara serta Niat Sholat Sunnah Tawwabin Lengkap Keterangan dan Fadhilahnya

Sholat Sunnah Tawwabin adalah sholat sunnah sebanyak 12 roka'at (6 kali salam) sama dengan jumlah roka'at Sholat Sunnah Awwabin, hanya saja perbedaan pada waktu pelaksanaannya. Sholat sunnah ini dikerjakan khusus pada Hari Jum'at mulai dari setelah selesai Sholat Jum'at sampai masuk waktu Sholat Ashar. Berbeda dengan Sholat Kafaroh yang dilaksanakan khusus pada Hari Jum'at terakhir di Bulan Romadhon.


Lafadz Niat Sholat Sunnah Tawwabin

اُصَÙ„ِّÙ‰ سُÙ†َّØ©َ التَّÙˆَّابِÙŠْÙ†َ رَÙƒْعَتَÙŠْÙ†ِ Ù„ِلهِ تَعَالٰÙ‰

Usholli Sunnatat Tawwabiina Rokngataini Lillahi Tangala.

Saya niat sholat sunnah tawwabin dua roka'at karena Alloh Ta'ala.


Tata Cara Sholat Sunnah Tawwabin

Setiap roka'at setelah selesai bacaan Fatihah yaitu membaca Ayat Kursi (1 kali), Surat Al-Ikhlas (1 kali), Surat Al-Falaq (1 kali), dan Surat An-Naas (1 kali).


Keutamaan Sholat Sunnah Tawwabin

Diterangkan dalam Kitab Ihya' Ulumuddin karya Imam Ghozali, dengan terjemah yang kurang lebih demikian: "Barang siapa baik laki-laki maupun perempuan yang meninggalkan Sholat Fardhu dikarenakan sebab kebodohannya (tidak tahu kalau meninggalkan sholat itu berdosa) kemudian dirinya bertaubat serta menyesalinya. Maka baik melaksanakan Sholat Tawwabin.

Apabila orang tersebut mau melaksanakan Sholat Tawwabin, maka niscaya Alloh tidak akan menyiksa orang tersebut karena tidak melaksanakan sholat sebab kebodohannya pada hari qiyamat, serta buku catatan amal jeleknya diganti dengan buku catatan amal baiknya.

Wallohu a'lam.

Sumber : Kitab Fasholatan Ahlus Sunnah Wal Jama'ah, karya K. Musyawwir bin H. Anwar, hal. 79

elzeno
Pengalaman adalah Guru Terbaik. Oleh sebab itu, kita pasti bisa kalau kita terbiasa. Bukan karena kita luar biasa. Setinggi apa belajar kita, tidahlah menjadi jaminan kepuasan jiwa, yang paling utama seberapa besar kita memberi manfaat kepada sesama.
Posting Komentar
Cari...
Menu
Tampilan
Bagikan
Additional JS